Senin, 19 Oktober 2009

pengalaman seni

ketika liburan kemarin,dirumah aku kerja nya bermain gitar...dan hari-hari ku dihiasi dengan kegembiraan..sebenarnya aku belum bisa sekali maen gitar.Tapi,karena aku pengen banget bisa meinin tu alat musik aku akhirnya bisa juga....aku bahagiaaa sekali...aku tidak menyangka kalau keinginan ku akhirnya terkabul juga..
Oh ya,selain itu,aku juga ikut loeh dalam acara pesta abang ku. di sana aku menonton pertunjukan randai. Seruuuu...!!!! soalnya aku ikut menari bersama abangku, dan semua pemain randai yang disebut anak randai.
dan ini aku jadikan pengalaman yang paliiiiing seru, menarik, menyenangkan.... yah pokoknya The Best deh.

Budaya Kuansing

Pacu jalur merupakan pesta Budaya Rakyat Kuantan Singingi yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT RI setiap tahunnya. Pacu Jalur biasanya dilaksanakan tanggal 23-26 Agustus, tapi karena pada saat itu bertepatan dengan bulan suci Ramadhan maka pacu jalur dilaksanakan lebih awal yaitu pada tanggal 6-9 Agustus. Namun, itu tidak menurunkan antusiasnya pengunjung untuk menonton pelaksanaan pacu jalur ini.

Banyak jalur dari bebagai daerah di kabupaten kuantan singingi yang ikut serta dalam pacu jalur. Pada tahun lalu pemenanganya … dari … , dan pada tahun ini pemenangnya … dari …

Pacu jalur itu sendiri memiliki nilai budaya yang sangat unik dari bentuk jalur, dan cara pengayuh yang disebut anak jalur itu mengayuh jalur dengan cepat dan serentak. Untuk itu anak jalur harus mempunyai stamina prima, tekad untuk menang dan kekompakan antar anak jalur. Jadi, cara-cara anak jalur untuk memacukan jalurlah yang membuat pacu jalur itu menjadi menarik untuk diikuti.

GEMPA MENGGUNCANG TETANGGAKU

Korban tewas gempa berkekuatan 7,6 skala Richter Sumatra Barat (Sumbar), hingga Kamis (1/10) sore menjadi 478 orang.

Dari data Posko Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Sumbar, korban tewas berasal dari Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Solok, Kota Pariaman, dan Kota Bukit Tinggi..

Di Kota Padang, korban banyak terperangkap di Hotel Ambacang, bimbingan belajar (Bimbel) GAMMA, Bimbel LIA di Jalan Khatib Sulaiman, Pasar Raya Padang, dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Padang.

Di Posko Rumah Sakit (RS) M Djamil Padang, mayat korban gempa terus berdatangan. Hingga Kamis sore, tercatat sebanyak 63 mayat korban.

RS terbesar di Kota Padang ramai dikunjungi masyarakat yang melihat daftar nama keluarganya yang tewas dalam musibah gempa.

Dari daftar nama korban tewas di RS M Jamil, terdapat nama Yuli Syahrial, kepala Cabang Bank Internasional Indonesia Padang. Menurut salah seorang petugas di BII, Yuli Syahrial baru beberapa bulan bertugas di Kota Padang. Ia tewas di kantornya, pada saat gempa terjadi, Rabu sore.

Warga Padang pada hari kedua gempa juga mengalami kesulitan air bersih karena terhentinya pasokan air bersih dari PDAM Padang.

KEPADA KELUARGA2KU DI SUMBAR SABAR YA… SEMOGA INI MENJADI UJIAN YANG MENGESANKAN DI HARI KALIAN KELAK. DAN BAGI KELUARGA YANG DITINGGALKAN TETAP TABAH YA… SEMOGA MEREKA YANG TELAH KEMBALI KEPANGKUANNYA DITERIMA DISISINYA AMIN……

HALAL BI HALAL

Acara halal bi halal yang dilaksanakan keluarga besar SMA pintar dengan masyarakat Jake ini dilangsungkan di mushala babussalam, Jake. Acara ini dimulai dari pukul 08.00-09.30 WIB. Dalam acara ini diundang seorang ustad untuk memberikan santapan rohani kepada kita semua. Dalam santapan rohaninya, beliau menjelaskan tentang manfaat pelaksanaan halal bi halal bagi kehidupan kita. Beliau juga menjelaskan tentang penilaian ALLAH swt terhadap pelaksanaan halal bi halal.

Meskipun didalam AL-QURAN tidak ada perintah ALLAH kepada umat manusia untuk melakukan acara halal bi halal tetapi didalam hadis disebutkan bahwa ALLAH swt sangat senang terhadap pelaksanaan halal bi halal ini.

Dalam acara ini juga dilakukan versi tanya jawab antara ustad dengan para murid SMA pintar. Dimana disini ada sekitar 4 orang yang memberikan pertanyaan kepada ustad. Usai acara halal bi halal ini, seluruh siswa/siswi SMA pintar dipersilahkan untuk

kembali kesekolah dan melanjutkan proses belajar mengajar.

birthday kota ku

HAPPY BIRTHDAY MY KUANSING CITY, pada tanggal 12 oktober 2009 ini Kuantan Singngi telah mencapai umurnya yang ke-10. Disini berarti Kuantan Singngi telah menjalani kehidupan berakyat sendiri selama 10 th. Dalam pelaksanaannya memperingati dirgahayu kuansing, masyarakat kuansing selalu mengadakan upacara peringatan secara bersama2. selain itu, masyarakat kuansing juga mengadakan acara gerak jalan bersama2 keluarga mereka.

Dalam ulang tahunnya yang ke-10 ini diharapkan kab. Kuansing menjadi lebih baik dan menjadi kabupaten yang terunggul di Indonesia. Saat ini kuansing masih dalam proses pembangunan gedung SMA pintar yang megah dan SPORT CENTER yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat demi memajukan kuansing.

Saya berharap dengan dirgahayu kuansing yang ke-10 ini nantinya masyarakat kuansing khususnya siswa-siswi SMA pintar dapat membawa nama kuansing menjadi yang nomor satu di Indonesia dan bila perlu didunia internasional.

budaya Indonesia diklaim malaysia

banyak produk budaya dan kesenian negeri ini yang diklaim oleh negara Malaysia. Sebut saja Reog Ponorogo, kain batik, angklung, rendang, Rasa Sayange, hingga terakhir, Tari Pendet yang jelas-jelas milik rakyat Bali. Untungnya baru saja Norman Abdul Halim, produser film dokumenter Malaysia, meminta maaf atas klaim batik dan tari pendet serta menghentikan iklan Enigmatic Malaysia di Discovery Chanel.

menurut saya dalam hal ini tidak ada yang dapat disalahkan, karena peristiwa ini terjadi akibat kesalahan kedua belah pihak. dari pihak malaysia kesalahannya adalah mengambil kebudayaan yang bukan miliknya sendiri. sedangkan dari pihak Indonesia kesalahannya yaitu tidak melestarikan budaya yang telah dimilikinya.

Pemerintah sudah tentu harus bertindak cepat, tegas, namun juga smart. Berbagai produk kesenian dan budaya kita musti didata dan didaftarkan hak miliknya agar tak perlu lagi kecolongan di kemudian hari. Kedua, kita juga tidak boleh kalah dalam memasarkan Indonesia di luar negeri. Harapannya, tentu saja agar orang asing lebih “nyantol” dengan tarian, masakan, maupun produk budaya kita lainnya. Kalau tarian ini, atau kesenian itu, sudah dikenal orang asing, maka sulit bagi bangsa lain untuk mengklaim budaya tersebut sebagai miliknya. Pemerintah juga tidak boleh merasa inferior, karena sesungguhnya bukan kita yang membutuhkan bangsa lain melainkan bangsa lain yang membutuhkan Indonesia.